BISNIS.RAGAMUTAMA.COM – Kinerja pasar saham global pada Jumat (21/3/2025) menunjukkan tren negatif di berbagai bursa utama dunia. Kekhawatiran investor terhadap kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump serta arah kebijakan suku bunga dari bank sentral global masih membayangi perdagangan.
Kontrak berjangka AS untuk indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,4%, menandakan sentimen yang kurang menggembirakan menjelang pembukaan pasar.
Sementara di kawasan Eropa, pelemahan juga merata:
-
DAX Jerman turun 0,7% menjadi 22.848,55, menjelang keputusan parlemen mengenai anggaran belanja pertahanan dan infrastruktur.
-
CAC 40 Prancis melemah 0,6% menjadi 8.046,61.
-
FTSE 100 Inggris turun 0,4% ke posisi 8.663,60, sehari setelah Bank of England memutuskan untuk mempertahankan suku bunga utamanya.
Ketidakpastian juga menekan bursa Asia, terutama akibat sikap hati-hati bank sentral dan data ekonomi yang mengecewakan:
-
Hang Seng Hong Kong jatuh tajam 2,2% ke level 23.689,72 setelah Tiongkok menahan suku bunga pinjaman utamanya. Aksi jual saham teknologi juga turut mendorong penurunan.
-
Shanghai Composite turun 1,3% ke posisi 3.364,83.
-
Di Jepang, Nikkei 225 melemah tipis 0,2% ke 37.677,06 setelah laporan inflasi inti lebih lemah dari ekspektasi, dipicu oleh lonjakan harga beras akibat pasokan terbatas.
-
Kospi Korea Selatan justru naik 0,2% menjadi 2.643,13.
-
S&P/ASX 200 Australia juga menguat 0,2% ke level 7.931,20.
-
Di Taiwan, Taiex turun 0,8%.
Sehari sebelumnya, bursa AS juga menunjukkan pelemahan:
-
S&P 500 turun 0,2%.
-
Dow Jones Industrial Average melemah kurang dari 0,1%.
-
Nasdaq Composite turun 0,3%.
Investor di Wall Street masih mencerna dampak jangka panjang dari perang dagang dan menanti arah kebijakan suku bunga Federal Reserve. Namun, beberapa data ekonomi memberikan harapan:
-
Klaim pengangguran mingguan turun sedikit, lebih rendah dari prediksi.
-
Penjualan rumah di bulan sebelumnya naik di atas ekspektasi.
-
Indeks manufaktur kawasan Atlantik tengah menunjukkan perbaikan.
Harga Minyak dan Nilai Tukar Mata Uang
Harga minyak dunia mengalami kenaikan tipis:
-
Minyak mentah AS (WTI) naik 8 sen menjadi $68,15 per barel.
-
Minyak Brent bertambah 6 sen ke level $72,06 per barel.
Sementara di pasar valuta asing:
-
Dolar AS menguat terhadap yen Jepang, dari 148,78 menjadi 149,44 yen.
-
Euro melemah ke $1,0838 dari posisi sebelumnya di $1,0854.
Fluktuasi pasar global yang terjadi pekan ini mencerminkan kehati-hatian investor menghadapi ketidakpastian geopolitik dan arah kebijakan ekonomi di bawah kepemimpinan Presiden Trump. Di sisi lain, sikap bank sentral yang cenderung mempertahankan suku bunga menunjukkan bahwa dunia masih menanti kepastian sebelum mengambil langkah besar berikutnya.