BISNIS.RAGAMUTAMA.COM – Raksasa sepatu dan pakaian olahraga dunia, Nike Inc., tengah menghadapi tantangan berat. Laporan keuangan terbaru menunjukkan bahwa penjualan perusahaan mengalami penurunan yang cukup signifikan secara global. Namun, di balik angka-angka tersebut, Nike masih menyimpan sejumlah strategi yang diyakini dapat membalikkan keadaan.
Pada kuartal terakhir, pendapatan Nike menurun 9% secara global, dengan pasar Tiongkok mencatat penurunan terdalam hingga 17%. Di Amerika Utara, yang merupakan wilayah dengan kontribusi terbesar bagi pendapatan Nike, penjualan juga anjlok 9%.
Meski begitu, hasil ini ternyata tidak seburuk yang dikhawatirkan investor. Hal ini tercermin dari kenaikan harga saham Nike sebesar 4% dalam perdagangan setelah jam pasar. Namun secara keseluruhan, saham Nike masih terkoreksi sekitar 30% dibandingkan tahun lalu.
Faktor Penyebab Penurunan
Beberapa penyebab utama penurunan kinerja Nike antara lain:
-
Pergeseran perilaku konsumen yang kini lebih fokus membeli kebutuhan pokok daripada produk fesyen seperti sepatu kets dan pakaian olahraga.
-
Persaingan yang semakin sengit, terutama dari merek-merek baru seperti Hoka dan On yang mulai menguasai pasar sepatu lari.
Nike sempat melakukan pemangkasan besar-besaran terhadap ketersediaan model ikonik seperti Air Force 1 dan Pegasus, demi menstimulasi penjualan pada harga penuh. Perusahaan juga mendorong peluncuran produk-produk baru seperti versi terkini dari Air Max dan sepatu edisi khusus dengan harga premium.
Sayangnya, langkah tersebut tidak sesuai harapan. Konsumen kurang tertarik pada model baru, dan strategi pemutusan kemitraan dengan sejumlah pengecer besar seperti DSW juga berimbas pada menurunnya distribusi produk.
Namun kini, Nike perlahan kembali menjalin hubungan dengan beberapa mitra ritel tradisional yang sebelumnya dilepaskan. “Nike telah meremehkan peran penting para pengecer pihak ketiga,” ujar Neil Saunders, analis dari GlobalData Retail.
Untuk memperbaiki arah perusahaan, Nike mengandalkan sosok Elliott Hill, mantan eksekutif yang kembali menjabat sebagai CEO. Bersamaan dengan itu, Nike juga menjajaki kolaborasi dengan merek selebriti, salah satunya dengan Skims, milik Kim Kardashian.
Kolaborasi ini melahirkan NikeSkims, lini produk yang dirancang khusus untuk wanita dan direncanakan rilis pada musim semi tahun ini di Amerika Serikat. Langkah ini diyakini dapat membuka pasar baru dan menarik minat konsumen dari segmen yang berbeda.