BISNIS.RAGAMUTAMA.COM – Hanya sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru pada 3 April 2025, pasar saham global langsung merespons negatif. Dalam waktu singkat, 10 miliarder terkaya di dunia mengalami penurunan kekayaan kolektif sebesar US$ 74 miliar, termasuk nama-nama besar seperti Elon Musk dan Bill Gates.
Langkah tarif ini disebut-sebut sebagai pemicu koreksi terbesar Wall Street dalam lima tahun terakhir, dengan saham-saham teknologi yang sangat sensitif terhadap isu perdagangan terkena dampak paling signifikan.
Elon Musk, pendiri Tesla dan orang terkaya di dunia saat ini, menjadi salah satu yang paling terdampak. Dalam bulan April saja, kekayaannya menyusut sekitar US$ 11 miliar, meskipun tetap memimpin daftar orang terkaya dengan total kekayaan US$ 322 miliar, menurut Bloomberg.
Penurunan ini juga terjadi di tengah meningkatnya tekanan terhadap Tesla, menyusul keterlibatan Musk dalam kebijakan Gedung Putih yang memicu aksi boikot dari sebagian publik. Musk diketahui juga memimpin beberapa perusahaan besar seperti X/Twitter, Neuralink, Boring Company, dan SpaceX.
Miliarder Teknologi Lainnya Juga Terdampak
-
Jeff Bezos, pendiri Amazon, berada di posisi kedua dengan total kekayaan US$ 201 miliar, meski mengalami koreksi sekitar US$ 15,9 miliar.
-
Mark Zuckerberg, CEO Meta, mencatat kerugian terbesar dalam daftar, yaitu US$ 17,9 miliar, menurunkan kekayaannya menjadi US$ 189 miliar.
-
Bill Gates, yang kini lebih fokus pada filantropi melalui Cascade Investment dan Yayasan Bill & Melinda Gates, mengalami penurunan kekayaan yang relatif kecil, sekitar US$ 291 juta, dan kini memiliki kekayaan US$ 162 miliar.
Pendiri Google dan Tokoh Lainnya Juga Terdampak
-
Larry Ellison (CEO Oracle) kehilangan US$ 8,1 miliar, dengan kekayaan turun menjadi US$ 160 miliar. Ia juga merupakan pemegang saham utama Tesla dan pemilik pulau Lanai di Hawaii.
-
Larry Page, salah satu pendiri Google, kehilangan US$ 4,79 miliar, sementara Sergey Brin kehilangan US$ 4,46 miliar, membuat kekayaan mereka masing-masing menjadi US$ 130-an miliar.
-
Steve Ballmer, mantan CEO Microsoft dan pemilik tim basket LA Clippers, mengalami penurunan kekayaan US$ 2,85 miliar, kini berada di angka US$ 131 miliar.
Kebijakan tarif baru dari Trump, yang menargetkan produk dari negara-negara yang menerapkan tarif tinggi terhadap barang AS, telah mengguncang sentimen investor secara global. Mengingat sebagian besar kekayaan para miliarder ini terikat pada saham perusahaan yang mereka dirikan, fluktuasi pasar sangat cepat mempengaruhi nilai kekayaan mereka.
Meski sebagian dari mereka tetap berada di posisi atas dalam daftar orang terkaya dunia, volatilitas tinggi seperti ini menunjukkan betapa rapuhnya pasar terhadap kebijakan geopolitik dan perdagangan.