Harga Emas Dunia Sedikit Melemah Setelah Sentuh Rekor Tertinggi, Apa Penyebabnya?

- Penulis Berita

Jumat, 21 Maret 2025 - 14:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BISNIS.RAGAMUTAMA.COM – Harga emas global mengalami koreksi tipis pada Kamis, 20 Maret 2025, setelah sebelumnya sempat melonjak dan mencetak rekor baru. Meski demikian, posisi emas masih tergolong kuat, seiring meningkatnya ekspektasi pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) dan kondisi geopolitik yang belum stabil.

Dalam sesi perdagangan terbaru, harga emas spot tercatat turun 0,3% menjadi US$ 3.038,79 per troy ounce. Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh level tertingginya di US$ 3.057,21 per troy ounce, rekor baru yang mencerminkan kuatnya sentimen beli di pasar. Sementara itu, kontrak berjangka emas tercatat melemah tipis 0,1% menjadi US$ 3.043,80 per troy ounce.

Menurut Alex Ebkarian, CEO Allegiance Gold, koreksi ini terjadi karena aksi ambil untung oleh investor.

“Spekulan mencoba memanfaatkan pasar dan menghasilkan keuntungan … Saya pikir setiap kali harga emas memuncak, kita akan melihat sedikit perlawanan,” ujarnya.

Salah satu faktor utama yang mendukung lonjakan emas adalah kebijakan suku bunga The Fed yang cenderung tetap. Dalam pernyataan terbarunya, Ketua The Fed Jerome Powell menyebut bahwa langkah-langkah ekonomi Presiden AS Donald Trump, seperti perpanjangan tarif impor, berpotensi memperlambat laju pertumbuhan ekonomi dan memicu lonjakan inflasi.

Sebagai tanggapan, Trump menyayangkan keputusan The Fed yang belum juga menurunkan suku bunga. Meski demikian, pasar tetap optimis bahwa setidaknya akan ada dua kali pemangkasan suku bunga pada tahun ini, kemungkinan pertama terjadi pada Juli 2025.

Emas selama ini dikenal sebagai instrumen lindung nilai (safe haven) terhadap ketidakpastian. Dalam lingkungan suku bunga rendah, emas menjadi alternatif investasi yang lebih menarik dibandingkan instrumen berbunga tetap seperti obligasi.

Investor global kini memperkirakan ada peluang sebesar 69% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga setidaknya sebesar 0,25% tahun ini. Proyeksi ini turut mendongkrak permintaan emas.

Kendati sempat mengalami pelemahan setelah menyentuh rekor, posisi emas tetap kokoh di tengah ekspektasi kebijakan moneter yang longgar dan dinamika global yang tak menentu. Dalam jangka pendek, fluktuasi masih mungkin terjadi, namun prospek jangka panjang logam mulia ini tetap menjanjikan.

Berita Terkait

China Siapkan Langkah Besar untuk Dukung Ekonomi di Tengah Ketegangan Dagang
Pasar Properti China Masih Tertekan, Vanke Catat Kerugian Terbesar Sejak Berdiri
Airbnb dan Strategi Globalnya: Tumbuh Pesat, Tapi Tak Lepas dari Tantangan
Pasar Saham Global Melemah di Tengah Ketidakpastian Tarif dan Suku Bunga
SoftBank Akuisisi Ampere Computing Senilai 6,5 Miliar Dolar untuk Perkuat Investasi di Sektor Chip AI
Donald Trump Kembali Tekan The Fed untuk Menurunkan Suku Bunga
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 26 April 2025 - 10:38 WIB

China Siapkan Langkah Besar untuk Dukung Ekonomi di Tengah Ketegangan Dagang

Selasa, 1 April 2025 - 20:29 WIB

Pasar Properti China Masih Tertekan, Vanke Catat Kerugian Terbesar Sejak Berdiri

Sabtu, 29 Maret 2025 - 19:51 WIB

Airbnb dan Strategi Globalnya: Tumbuh Pesat, Tapi Tak Lepas dari Tantangan

Jumat, 21 Maret 2025 - 17:48 WIB

Pasar Saham Global Melemah di Tengah Ketidakpastian Tarif dan Suku Bunga

Jumat, 21 Maret 2025 - 14:32 WIB

Harga Emas Dunia Sedikit Melemah Setelah Sentuh Rekor Tertinggi, Apa Penyebabnya?

Berita Terbaru

Ide Bisnis Anak Muda yang Menjanjikan dan Kekinian (Freepik)

Berita

Ide Bisnis Anak Muda yang Menjanjikan dan Kekinian

Kamis, 24 Apr 2025 - 13:24 WIB