BISNIS.RAGAMUTAMA.COM – Di tengah upaya Indonesia beralih ke energi bersih, Cilamaya, Jawa Barat, muncul sebagai contoh sukses bagaimana Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tidak hanya soal listrik ramah lingkungan, tapi juga mampu menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Kawasan ini sebelumnya dikenal karena keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) milik PT Jawa Satu Power—afiliasi Pertamina NRE—yang merupakan PLTGU terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 1.760 MW. Namun kini, Cilamaya semakin dikenal berkat kiprahnya dalam mengembangkan PLTS skala kecil sebagai bagian dari diversifikasi energi.
Salah satu cerita sukses datang dari para petani jamur di Cilamaya. Melalui program Desa Energi Berdikari yang digagas oleh Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), mereka kini mampu menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan hasil panen.
PLTS yang digunakan memiliki kapasitas 2 kWp dengan baterai penyimpanan 5 kWh, digunakan untuk menunjang berbagai proses produksi jamur, seperti sterilisasi bibit, pengaturan suhu dan kelembapan rumah jamur, yang biasanya menguras energi listrik dalam jumlah besar.
“Dengan pemanfaatan PLTS ini, petani jamur di Cilamaya bisa menghemat biaya operasional hingga 90%, sekaligus meningkatkan hasil panen mereka,” kata Dicky Septriadi, Corporate Secretary Pertamina NRE, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (29/3/2025).
Saat permintaan jamur melonjak—terutama di bulan Ramadan—petani di Cilamaya kini lebih siap menghadapi lonjakan pasar. Sebelum ada PLTS, mereka mengandalkan listrik konvensional yang memakan biaya besar. Sekarang, pengeluaran listrik bisa ditekan, sementara dana yang tersisa dapat dialokasikan untuk pengembangan varietas jamur atau menambah kapasitas produksi.
Lebih dari itu, penggunaan energi terbarukan ikut mendukung target Net Zero Emission (NZE). Dengan berkurangnya ketergantungan pada energi fosil, emisi karbon dari aktivitas pertanian pun ikut turun.
Dampak keberadaan PLTS tidak berhenti di ladang jamur. Beberapa kelompok tani mulai mengembangkan usaha olahan jamur, seperti keripik jamur, abon jamur, dan produk kemasan siap santap. Produk-produk ini memiliki nilai jual lebih tinggi dan memperluas lapangan kerja di desa.
Model Desa Energi Berdikari ini tak hanya berperan sebagai program energi bersih, tapi juga sebagai mesin penggerak ekonomi lokal yang berkelanjutan. Pertamina NRE berharap inisiatif ini bisa direplikasi di berbagai wilayah Indonesia, menciptakan desa-desa mandiri energi sekaligus mandiri secara ekonomi.
Kini, Cilamaya bukan hanya dikenal sebagai wilayah strategis energi, tapi juga ikon kolaborasi antara teknologi hijau dan pemberdayaan ekonomi rakyat. Sebuah bukti bahwa energi terbarukan bukan hanya masa depan, tapi solusi nyata hari ini.